Misteri Benda Mirip Kapal yang Karam di Pantai Sukabumi, Diduga Milik Nazi dari Jerman
Tahun 1927 sempat direncanakan relokasi pelabuhan KPM di pelabuhanratu ke teluk Cikembang ini. Hal ini berkaitan dengan pembangunan jalan alternatif Cikidang, namun pelabuhan ini kemudian diambil alih oleh angkatan laut.
Sebuah informasi resmi tentang tenggelamnya kapal dari Pelabuhanratu adalah Kapal Pulau Bras yang membawa pelarian Belanda yang ketakutan saat Jepang datang menyerang. namun Kapal yang berangkat dari Pelabuhanratu 6 Maret 1942 itu tenggelam dihajar pesawat Jepang di perairan Palembang bukan di Pelabuhanratu.
Satu-satunya informasi mengenai hilangnya kapal di sekitar Pelabuhanratu adalah Kapal Selam Jerman U-196 yang ditugaskan membantu Jepang. Kapal U-196 ini mencatat prestasi pernah melakukan tugas patroli terlama di kedalaman selama 225 hari dan sering menenggelamkan kapal musuh.
Perannya di perairan Selat Sunda adalah membuka blokade dan membantu Jepang dalam hal mesin dan peralatan bersama 23 kapal selam Jerman lain yang wara-wiri di perairan Indonesia antara tahun 1943 sampai 1944. Kapal U-196 meninggalkan Jakarta pada tanggal 29 November 1944 menuju Pantai Selatan.
“Informasi terakhir mengabarkan bahwa U-196 terkena ledakan akibat membentur ranjau laut lalu tenggelam pada tanggal 30 November 1944. Berbagai catatan resmi U-boat di Jerman menyebutkan kapal U-196 dinyatakan hilang bersama 65 awaknya di lepas pantai Sukabumi sejak 1 Desember 1944,” sebutnya.
Selain uraian yang dipaparkan oleh Irman tersebut, belum ada catatan resmi mengenai kejadian karamnya kapal ikan di sekitar Pelabuhanratu, namun Asosiasi Perusahaan Pegangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga asal Muatan Kapal yang Tenggelam di Indonesia (ASPBMKT) menyebutkan ada sekitar 134 lokasi tenggelamnya kapal di sekitar Pelabuhanratu.
“Artinya memang sudah pernah ada banyak kapal tenggelam yang luput dari pantauan media. Kapal manakah yang tenggelam di perairan Cikembang tersebut? Tentu saja harus diselami langsung oleh profesional supaya misterinya terkuak,” katanya. (izo/radarsukabumi)