Mitra Ojol Sebut Program Keringanan Kredit Hanya Akal-akalan Leasing
jpnn.com, JAKARTA - Mitra pengemudi ojek berbasis aplikasi online (Ojol) mengeluhkan persyaratan untuk mengajukan program keringangan bagi mereka yang terdampak wabah Covid 19.
Mereka menilai syarat yang diberikan masih sangat memberatkan.
Pasalnya, mereka tetap diharuskan membayar sejumlah uang tertentu yang dirasa sangat sulit diwujudkan di saat penerapan PSBB. Di mana membuat lebih dari 50 persen pendapatan mereka berkurang.
Riki Siswanto, seorang mitra pengemudi Ojol, mengungkapkan pengurusan keringanan cicilan kredit tak semudah dibayangkan masyarakat.
Merujuk pernyataan resmi Presiden Joko Widodo agar pihak perbankan maupun pembiayaan meringankan cicilan kredit, ternyata tak gampang mendapatkan fasilitas yang dijanjikan tersebut.
“Harus diurus lewat laman resmi, setelah itu memasukan data kredit, dan negoisasi,” kata Riki.
Namun pada kenyataannya, dia mengakui realisasi keringanan yang diberikan perusahaan pembiayaan banyak yang memberatkan.
Misal, jelas Riki, yaitu terdapat persyaratan untuk melakukan pembayaran di muka untuk bunga cicilan selama tiga bulan.