Mobil Dua Anggota DPR Diadang Massa, Digedor-gedor, Dikejar
Massa ikut mengejar hingga ke Tampo. Di pelabuhan mereka dicegat aparat TNI dan Polisi. Sekira pukul 12.00 Wita, rombongan Amirul dan Arteria bisa pelabuhan Tampo menumpangi speed boat menuju Kolono, Kabupaten Konawe Selatan.
Salah seorang dari massa itu, Kadaruddin mengatakan aksi penghadangan dilakukan secara spontanitas. Mereka menduga, Arteria Cs datang untuk membawa agenda politik yang terselubung.
Menurutnya, momen kehadiran dua anggota Komisi II tidak tepat. Sebab, tujuan mereka ke Muna untuk menginvestigasi persoalan Pilkada, dianggap sangat tidak logis. Alasannya saat ini proses Pilkada tengah bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
Anggota Komisi II DPR-RI Arteria Dahlan membantah tudingan itu. Ia menegaskan kedatangannya bersama tim lainnya ke Muna untuk melakukan pemantauan dan pengawasan apakah pelaksanaan PSU jilid II telah dilakukan sesuai aturan atau tidak.
"Kami turun, karena ada dua laporan yang masuk ke Komisi II, pertama menyangkut DPT apakah verifikasinya dilakukan sesuai aturan atau tidak dan pelaksanaan pemilihanya," katanya.
Arteria juga menyangkan aksi penghadangan yang dilakukan tim pendukung salah satu calon bupati. Sebab, saat penghadangan terjadi tak ada satu orang pun anggota Polres Muna yang ada dilokasi. Ia malah berterima kasih pada Dandim 1416/Muna yang cepat melakukan aksi pemulihan.
Sementara itu Amirul Tamim menjelaskan bahwa kedatangan ia bersama rekannya di Komisi II ke Muna terkait dengan pekerjaanya sebagai wakil rakyat. "Saya kunjungan untuk mengetahui masalah-masalah di Sultra tapi bukan masalah PSU (pemungutan suara ulang). Kalau soal Pilkada atau PSU kita sudah tahu bersama. Kini kita tinggal menunggu putusan MK saja," ujarnya. (yog/yaf/b/sam/jpnn)