Modal dari Uang Arisan, Kini Omzet Rp 60 Juta per Bulan
“Awalnya jenuh sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tidak memiliki penghasilan. Jadi putar otak untuk berbisnis. Dari kecil memang sudah memiliki jiwa dagang,” kata Alumni FKIP Kimia Unja tersebut.
Ibu dua anak ini memang memiliki cita-cita sebagai pengusaha hijab dengan brand sendiri sejak lama. Jilbab yang dipasarkan Khodijah didisain sendiri.
Kini konsumennya sudah ada di setiap Provinsi di Indonesia, bahkan sudah merambah ke sejumlah negara di Asia dan Eropa.
“Kalau di Indonesia, Papua yang belum masuk. Kalau keluar sudah pernah dikirim ke Taiwan, Mesir, Afganistan, Mekkah, dan Turki. Itu saya kirim melalui agen,” kata anak dari pasangan Ali Hasan Harahap dan Hj. Nurqomariyah Siregar itu.
Beragam jenis hijab yang disipakan oleh Khodijah, mulai dari jenis segi empat, hingga hijab syar’i.
“Usahanya masih dirumah. Tapi penjulannya lebih banyak melalui online. Banyak yang pesan melalui Facebook Khodijahhijab,” katanya. Saat ini Khodijah tengah menggarap hijab dengan bahan batik Jambi.
Perempuan 31 tahun itu, menceritakan, bahwa pada awal bisnisnya dimulai, sempat ada orang yang tidak yakin dan percaya akan kemampuannya.
Mungkin karena dirasa terlalu berani, apalagi dengan membangun brand sendiri, sementara tempat tinggal Khodijah jauh dari kota dan ia tidak memiliki modal yang cukup. Hal tersebut justru menjadi cambuk dan membuat Khodijah tetap fokus menjalankan bisnis.