Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Modal Habis Rp 30 Juta, Karya Tak Laku-Laku

Selasa, 04 November 2014 – 06:16 WIB
Modal Habis Rp 30 Juta, Karya Tak Laku-Laku - JPNN.COM
Agus Nur Asikin, pencetus Batik nAnom Magelang yang kini memiliki omzet Rp 30 juta per bulan dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Foto: Frietqi Suryawan/Radar Jogja

jpnn.com - Menekuni dunia batik bisa dibilang cukup lama. Bahkan pahit getir pun pernah dirasakan. Itulah Agus Nur Asikin, pemilik Batik nAnom Magelang.

FRIETQI SURYAWAN, Magelang

PADA awalnya, Agus pernah ingin menyudahi bisnis batiknya. Sebab, dirinya sudah mengeluarkan uang cukup banyak untuk modal. Namun, pada awalnya ia pernah mengalami tidak laku dijual. Kini, Agus bisa menikmati hasilnya, setelah bertarung melawan kesulitannya tersebut.

Agus mengisahkan bahwa hal yang melatar-belakangi mendirikan Batik nAnom Magelang adalah saat melihat ibu-ibu di sekitar rumahnya setiap hari hanya duduk-duduk dan menonton televisi. Kebetulan, ia memiliki peternakan ayam sehingga dari pagi sampai sore tidak di rumah.

”Saya pasti titip kunci rumah pada tetangga depan rumah saya. Waktu itu, pukul 11.00, saya sadar ada barang yang ketinggalan di rumah dan harus pulang. Eh, tahu-tahunya ibu-ibu yang tadi pagi ngumpul saat saya berangkat kerja, jam segitu masih di situ. Mereka asik nonton sinetron,” ungkap Agus kepada Radar Jogja.

Menurut Agus, waktu ibu-ibu tetangganya itu terbuang sia-sia. ”Dari tadi pagi itu nggak pindah-pindah, bu? Mereka menjawab, ‘lha kasih kami pekerjaan tho pak, yang nggak usah pindah-pindah dari kampung ini’,” ucap Agus

Kebetulan, media tengah ramai-ramai membahas batik Indonesia yang diakui UNESCO. Membaca peluang itu, ia bertekad mengubah garasinya menjadi tempat pelatihan membatik.

”Saya punya uang Rp 30 juta. Saya ajak para ibu-ibu ikut pelatihan membatik. Pelatihnya saya datangkan dari Ambarawa, Solo, Jogjakarta, dan Pekalongan. Semua gratis. Selebihnya saya gunakan membeli bahan-bahan dan peralatan untuk membatik,” paparnya.

Menekuni dunia batik bisa dibilang cukup lama. Bahkan pahit getir pun pernah dirasakan. Itulah Agus Nur Asikin, pemilik Batik nAnom Magelang. FRIETQI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close