Momen Hari Santri, Pemerintah Perlu Mendukung Upaya Memperbanyak Penghafal Alquran
jpnn.com, JAKARTA - Hari santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menarik perhatian anggota DPR RI dari Fraksi PKS dari dapil Sumatera Barat II Nevi Zuairina.
Nevi juga turut memantau pelaksanaan hari santri di daerah pemilihannya, dan beberapa kota dalam di wilayah Sumatera Barat sejak 21 Oktober hingga akhir bulan.
Nevi berharap kepada pemerintah pusat memfasilitasi kelompok-kelompok belajar penghafal Alquran di seluruh wilayah Indonesia. Targetnya sangat jelas, untuk memperkukuh karakter yang agamis dan akhlak mulia sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.
“Sejak usia dini, tantangan dari para santri adalah menghadapi era globalisasi. Perlu sebuah regulasi yang mapan untuk menaungi para santri agar memberi kemudahan dalam proses belajar mengajarnya,” ucap Nevi.
Regulasi yang dimaksud aktivis Perempuan PKS ini adalah segera disahkannya undang-undang tentang pondok pesantren. Selain undang-undang, perlu adanya alokasi yang memadai bagi pondok pesantren yang termaktub dalam APBN.
Menurutnya, program-program pemerintah yang bersinergi pada pembangunan pesantren perlu diperbanyak dan diperluas jangkauannya secara merata seluruh Indonesia, seperti pengelolaan pertanian dan perikanan pesantren, perbengkelan, konveksi dan banyak hal yang dapat meningkatkan ketrampilan para santri.
Perlu mengingat kembali, kata dia, pondok pesantren dan para santrinya, telah ada sebelum NKRI merdeka. Peran-perannya sangat strategis dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Untuk itu, sudah sangat wajar, pemerintah memberi perhatian lebih kepada para santri.
“Semoga momen hari santri ini, dijadikan pemerintah untuk mendukung upaya memperbanyak para penghafal Alquran,” tutup Nevi Zuairina.(fri/jpnn)