Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mozart

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rabu, 23 Juni 2021 – 17:54 WIB
Mozart - JPNN.COM
Luka Modric. Foto: Twitter@EURO2020

Masa kecil Luka Modric tidak terlalu bahagia apabila dibandingkan pesepak bola lainnya. Lahir di Yugoslavia yang menjalani Perang Balkan, Modric kehilangan orang-orang yang dia cintai.

Kakek dan nenek Luka Modric ditembak ketika dia masih berusia enam tahun. Selain itu, kota Modric yang menjadi tempat tinggalnya kerap dijatuhi bom. Situasi keamanan di negaranya membuat Modric kecil terpaksa mengungsi di sebuah hotel. Modric menjadi pengungsi selama kurang lebih tujuh tahun.

Ketika situasi keamanan di negaranya mulai kondusif, Luka Modric baru bermain sepak bola. Ia mengawali karier bersama Dinamo Zagreb. Karier Luka Modric semakin menanjak ketika pindah ke Tottenham Hotspur pada 2008.

Empat musim di London Utara, Luka Modric kembali hijrah. Real Madrid menjadi pelabuhan Modric berikutnya ketika pindah pada 2012. Sayangnya karier Luka Modric tidak langsung berjalan lancar di Real Madrid.

Modric sempat kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Spanyol pada musim perdananya. Bahkan, Luka Modric dilabeli pembelian terburuk musim itu oleh para pendukung Real Madrid. Beruntung, Modric tidak patah arang dan bekerja keras memperbaiki performa.

Perlahan, tetapi pasti, Luka Modric menyegel tempat di tim utama Real Madrid. Gelandang asal Kroasia itu membantu Los Blancos memenangi La Decima. Setelah itu, Luka Modric menjadi pemain penting di lini tengah Real Madrid. Bahkan, Modric mendapatkan nomor punggung legendaris, 10.

Puncak karier Luka Modric tercipta pada 2018. Pada tahun itu, Modric membawa Real Madrid memenangi Liga Champions untuk tiga kali berturut-turut. Sebuah rekor yang belum terpecahkan oleh tim mana pun.

Puncak sihir Modric dipamerkan di panggung Piala Dunia 2018. Ia membawa Kroasia menjadi Kuda Hitam yang tampil di final. Sayang sekali di partai puncak itu sihir Modric dihentikan oleh tim Prancis.

Di dunia sepak bola, Luka Modric adalah Mozart. Kehadirannya di lapangan selalu memunculkan irama permainan yang indah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close