Mubarak Ditenggat Jumat
Demo Sejuta Orang, Tuntut Mundur sebelum Transisi Demokrasi di MesirRabu, 02 Februari 2011 – 06:45 WIB
Sumber-sumber medis dan keamanan di Mesir menyatakan bahwa hingga Senin lalu sedikitnya 138 orang tewas di Mesir dalam kerusuhan yang meluas. Penjarahan, perampokan, dan pencurian juga masih merajalela. Oposisi menegaskan bahwa mereka tidak akan bersedia bernegosiasi dengan pemerintah sebelum Mubarak meninggalkan kekuasaannya. "Kami tidak akan pernah menerima ajakan berunding," terang pernyataan komite oposisi yang diteken sejumlah tokoh, termasuk Mohamed ElBaradei dan mantan calon presiden (capres) Ayman Nour.
Sikap yang sama disampaikan Ikhwanul Muslimin, kelompok oposisi terlarang di Mesir. "Tuntutan kami yang pertama adalah Mubarak harus mundur. Hanya dengan cara itu, dialog bisa segera dimulai dengan militer. Termasuk transisi demokrasi secara damai," terang Mohammed al-Beltagi, mantan anggota parlemen dari Ikhwanul Muslimin.
Beltagi menjelaskan, oposisi beroperasi di bawah Komite Nasional untuk Menindaklanjuti Tuntutan Rakyat (the National Committee for Following up the People's Demands). Anggotanya adalah Ikhwanul Muslimin, Asosiasi Nasional untuk Perubahan atau the National Association for Change (NAC) yang dipimpin ElBaradei, sejumlah partai politik, dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya.