Muhadjir Effendy Minta Para Kada Belajar ke Risma, Biar Tahu!
Dengan bantuan ini, setiap hari selalu ada tes cepat dan tes usap massal di Kota Surabaya.
"Bagi warga yang hasil tes cepat reaktif, lalu kami tes usap. Sembari menunggu hasil tes usapnya itu kami isolasi di hotel atau Asrama Haji bagi yang tidak menunjukkan gejala. Sedangkan bagi warga yang tes usapnya positif dan sudah menunjukkan gejala, langsung kami rawat di rumah sakit," ujarnya.
Setelah mendengar paparan Risma, Menteri Menko PMK Muhajir Effendy menyuruh salah satu stafnya untuk meminta kepala daerah lain di Indonesia khususnya kepala daerah yang di wilayahnya itu banyak kasus COVID-19, untuk belajar ke Wali Kota Surabaya.
"Suruh belajar ke sini mereka (bupati atau wali kota yang daerahnya banyak kasus COVID-19), biar tahu," kata Menko PMK.
Bahkan, pada saat itu Menko PMK meminta salah satu staf Wali Kota Surabaya untuk menyusun lebih detail dan lebih akurat paparan Risma itu agar semua upaya yang telah dilakukan itu bisa dipelajari oleh semua orang. (antara/jpnn)