Muhammad Ade 'Wonder' Irawan, Pianis Tunanetra Spesialis Jazz
Tanpa Guru, Jadi Penampil Tetap Chicago Cultural CenterJumat, 09 Juli 2010 – 10:52 WIB
Resital piano tunggal Muhammad Ade Irawan yang dihelat 24 Juni silam itu memang agak berbeda. Jaya Suprana, sang penggagas resital, mengemasnya dengan konsep The Darkness. Bos Jamu Jago tersebut menginginkan penonton tak sekadar mendengar dan menikmati pertunjukan dengan telinga dan mata, tetapi juga dengan hati.
Karena itu, selama konser semua lampu ruangan dimatikan. Pengunjung diminta untuk mendengarkan alunan piano Ade dengan mata terpejam dan lebih dengan hati. Jaya menginginkan penonton merasakan apa yang Ade rasakan, pianis yang kehilangan penglihatan sejak lahir. Walhasil, begitu lagu selesai dimainkan, gemuruh tepuk tangan riuh menyambut penampilan Ade. Tidak hanya itu. Para penonton juga berdiri, memberikan penghargaan kepada sang pianis, Ade "Wonder" Irawan.
"Kalau Amerika punya Stevie Wonder, Indonesia punya Ade "Wonder" Irawan. Permainan piano mereka sama-sama luar biasa," kata Jaya memperkenalkan penerima anugerah Certificate of Honor Recital Master Class dari Jaya Suprana School of Performing Arts tersebut.