Muhammad Ade 'Wonder' Irawan, Pianis Tunanetra Spesialis Jazz
Tanpa Guru, Jadi Penampil Tetap Chicago Cultural CenterJumat, 09 Juli 2010 – 10:52 WIB
Menurut Jaya Suprana, yang dialami Ade bukanlah kekurangan, tetapi justru kelebihan yang dianugerahkan Tuhan. Karena cacat fisik itu, Ade diberi kelebihan lain yang tidak banyak dimiliki orang normal. Dia berharap, penonton dapat mendukung perjalanan Ade menuju panggung-panggung dunia.
"Kita buktikan kepada dunia bahwa Indonesia tidak kalah dengan bangsa mana pun. Dan buktikan kepada dunia bahwa ketunanetraan itu bukan kelemahan, melainkan kelebihan," ujar Jaya.
Ade yang dilahirkan sebagai tunanetra di Colchester, Inggris, 15 Januari 1994, merupakan putra pertama pasangan Irawan Subagyo dan Endang Irawan. Menurut Endang, sang bunda, bakat musik Ade mulai tampak sejak usia 2,5 tahun. Si balita itu sudah mahir menirukan suara alat-alat musik dengan mulut. Menginjak usia lima tahun, Ade bahkan sudah bisa memainkan sebuah lagu dangdut dengan menggunakan kibor mainan bernada lima oktaf.