Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 Siap Digelar di 13 Titik
jpnn.com, JAKARTA - Tahun ini Festival Jalur Rempah memasuki tahun kedua. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan rangkaian kunjungan ke 13 titik penting yang akan dimulai pada 17 Agustus dan berakhir di Surabaya pada 28 Oktober 2021 mendatang.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyampaikan bahwa kebaharian nusantara menjadi jejak sejarah di mana berkembangnya pelayaran dan perdagangan yang dimulai sejak lama dipicu oleh komoditi unggulannya yakni rempah-rempah.
Jejak tersebut yang membentuk Jalur Rempah, sebuah jalur abstrak tetapi nyata di laut dan di darat.
"Jalur Rempah kini telah menjadi simpul peradaban bahari nusantara, jalur kebudayaan dan peradaban yang bukan sekadar sebagai akses pertukaran niaga namun juga membawa serta gagasan, pengetahuan, seni dan budaya di sepanjang rute perjalanan dari ujung paling timur kepulauan Indonesia melewati selat Malaka sampai Afrika, Timur Tengah, dan Eropa," ujar Hilmar Farid saat meluncurkan Website Jalur Rempah, Desember 2020 silam.
Kegiatan muhibah dan festival budaya ini akan berlangsung di 13 titik utama jalur rempah. Persiapan pelaksanaannya telah dilakukan sejak akhir Maret 2021, dimulai dengan kunjungan ke Banda Neira yang dilanjutkan ke titik persinggahan lain seperti Makassar, Banjarmasin, Surabaya, dan Padang.
Ikut terlibat dalam persiapan ini adalah pihak pemda, dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi, berbagai instansi terkait, serta komunitas lokal.
"Start-nya dimulai di titik 0 tepatnya di Banda Naira, kemudian berlanjut ke kota-kota pelabuhan diberbagai wilayah Indonesia yang dulunya menjadi rute pelayaran rempah-rempah di Indonesia seperti Ternate, Makassar, Banjarmasin, Tanjung Uban, Belawan, Lhokseumawe, Padang, Banten, Tanjung Priuk, Semarang, Benoa dan terakhir di Kota Surabaya,” jelas Judi, Rabu (21/4) kemarin.
Di masing-masing kota pelabuhan akan ditampilkan rempah khas daerah tersebut dan cerita perjalanannya sebagai salah satu bahan perdagangan di dunia dalam bentuk festival yang akan bisa dinikmati oleh masyarakat luas.