MUI Kagum dengan Kiprah Imam Ukraina
Dia mengaku bersyukur masjid di Kyiv aman dari serangan udara sehingga mampu terus digunakan sebagai tempat ibadah dan menjadi salah satu pusat pengumpulan bantuan kemanusiaan untuk didistribusikan ke masyarakat.
Senada itu, Yanuardi Syukur, pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional MUI dan dosen Antropologi Universitas Khairun (Unkhair), Ternate menuturkan pihak MUI membahas tentang potensi kerja sama antara komunitas Islam di Ukraina dan Indonesia.
Yang tak kalah penting, lanjut dia, adalah ukhuwah basyariyah atau persaudaraan yang berbasis pada kemanusiaan. Untuk itu perlu juga dibangun riset komparatif terkait agama dan masyarakat di Indonesia dan Ukraina.
Dia mengakui saat ini memang teramat kurang peneliti kita yang mengeksplorasi berbagai hal terkait Ukraina apalagi yang berkaitan dengan komunitas muslim di Tatar Krimea yang merupakan penduduk asli di Semenanjung Krimea yang sekarang di bawah aneksasi Rusia.
Untuk itu diperlukan sekali studi-studi lanjutan atau kolaborasi berkelanjutan berkaitan dengan identitas budaya dinamika dan bagaimana komunitas Islam berinteraksi dengan masyarakat dan negara khususnya di dunia Barat.
Selain bertemu Sheikh Murat Suleymanov, delegasi masyarakat sipil Indonesia juga bertemu Sheikh Ayder Rustemov, pemimpin Mufti untuk Muslim Tartar Krimea yang sampai saat ini ikut berjuang secara langsung mempertahankan kemerdekaan Ukraina.
“Kami meminta bantuan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar untuk mendukung kami. Jangan dibohongi Rusia yang memainkan kartu Palestina. Sudah lama kami bangsa Ukraina mengakui Palestina sebagai sebagai negara,” tegasnya. (esy/jpnn)