Muncul Kepercayaan Bahwa Miras Dicampur Air Zam-Zam Bisa Masuk Surga
Dari mulai mancarikan air zam-zam di kawasan Masjid Ampel, sampai menyediakan tempat di rumah untuk kegiatan minum-minum tiap malam Jumat legi. ”Biasanya juga ada kembang tujuh rupa plus sesajennya,” imbuhnya.
Karin mengaku tak tahu darimana asal muasal Donjuan memiliki pemikiran demikian. Namun yang pasti, kata ibu dua anak itu, penganut keyakinan Donjuan itu kian banyak. Terutama di lingkungan teman-teman dan tetangganya di sekitar Kedung Cowek. Tidak hanya dewasa, namun juga kalangan remaja. ”Itu karena suami saya selalu bilang kalau minum miras itu halal kalau sudah dicampur dengan air zam-zam,” tandasnya.
Awalnya, Karin dan keluarganya tidak mempermasalahkan kebiasaan Donjuan tersebut. Toh, pesta minum miras ditambah air zam-zam itu hanya dilakukan sebulan sekali. Sebab, Donjuan yang bekerja sebagai satpam sering kerja shif hingga 24 jam.
Namun, Karin mulai sadar bila yang namanya bir tetap haram meski dicampur dengan apapun ketika tidak sengaja dia mendengar Donjuan menelepon sahabatnya di Malaysia. ”Saya shock banget waktu suami bilang ke temannya kalau minum bir dicampur zam-zam itu cuma untuk mengelabuhi saya dan keluarga supaya dia bisa dibolehkan minum minuman keras,” jelasnya.
Sebelum menikah dengan Karin pada 1990, Donjuan dikenal sebagai bos geng pemabuk di lingkungannya. Tapi setelah menikah, dia mengaku akan berubah karena orang tua Karin meminta supaya Donjuan berhenti minum miras kalau mau menikahi anaknya.
”Ternyata, dia hanya berhenti (minum miras) setahun. Kemudian, dia akal-akalan bilang kalau minum miras halal kalau dicampur air zam-zam. Anehnya, saya, orang tua dan semua keluarga bahkan orang sekampung percaya saja,” ungkap Karin seraya geleng-geleng kepala. Tapi, ia kini tak mau dibodohi suaminya itu memutuskan untuk menggugat cerai karena merasa bersalah kepada orang tua dan masyarakat. (umi*/jay)