Murder on the Orient Express: Bertabur Bintang, Biasa Saja
”Dia terkenal dan merupakan salah satu penulis terbaik, tapi saya sama sekali belum pernah membaca novel atau menonton adaptasinya,” paparnya seperti dikutip Metro.
Odom mengaku baru membaca karya Christie setelah terpilih sebagai pemain dalam film itu. ”Saya baca skenario Michael Green, nonton versi adaptasinya, baru membaca naskah aslinya,” papar salah satu aktor musikal Hamilton tersebut.
Menurut dia, versi adaptasi garapan Green punya twist yang cocok dengan penonton zaman now. ”Dia membuat perubahan kecil yang mengagumkan tanpa mengubah keseluruhan cerita. Karena itu, film tersebut terasa bak film action dan thriller,” imbuhnya.
Meski dimotori cast bintang, naskah apik, dan penggarapan yang panjang, Murder on the Orient Express masih mendapat rating standar. Yakni 67 persen dari Rotten Tomatoes dan 7,7 dari IMDb.
Ulasan dari kritikus beragam. Todd McCarthy dari The Hollywood Reporter menyatakan bahwa film tersebut tidak berbeda dengan adaptasi Murder on the Orient Express yang dirilis pada 1974.
”Bedanya hanya ada di kumis pemeran utama. Kali ini kumisnya jauh lebih tebal,” paparnya.
McCarthy memprediksi film tersebut sulit meraup pendapatan tinggi. Sementara itu, Peter Bradshaw, kolumnis The Guardian, menegaskan bahwa film tersebut terbilang mubazir.
”Banyak aktor dan aktris keren, tapi cuma satu yang mendapat jatah panjang,” paparnya. (fam/c11/ayi)