Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Museum Holocaust

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kamis, 03 Februari 2022 – 22:32 WIB
Museum Holocaust - JPNN.COM
Kamp Konsentrasi NAZI di Auschwitz, Polandia. Foto: Antoni/JPNN.com

Ketika itu di seluruh Eropa diperkirakan terdapat 11 juta orang Yahudi yang tersebar di berbagai negara. Hitler mulai melakukan pembersihan melalui pembunuhan terencana di wilayah Jerman dan Eropa Timur yang sudah dikuasai Nazi.

Komunitas-komunitas Yahudi di Jerman, Polandia, dan sekitarnya menjadi sasaran utama Hitler. Kamp konsentrasi besar didirikan di Auschwitz di Polandia untuk menampung orang-orang Yahudi dan kaum homoseksual yang sangat dibenci Hitler.

Di kamp konsentrasi itu para tahanan disekap dan dikenai kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi. Tahanan yang masih muda dan sehat menjadi budak kerja paksa, dan orang-orang tua dan anak-anak dikonsentrasikan ke dalam kamp khusus.

Ribuan orang mati karena kelaparan dan penyakit, dan ribuan lainnya mati karena diracun di ruang gas.

Jumlah korban Holocaust menjadi kontroversi. Ada yang memperkirakan 1 juta sampai 1,5 juta orang Yahudi meninggal akibat genosida ini. Ada yang menyebut angka enam juta. Ada yang memperkirakan ratusan ribu, dan ada juga yang tidak percaya bahwa Holocaust pernah terjadi.

Presiden Iran Mahmud Ahmadenijad semasa kepemimpinannya pada 2005 menyangkal Holocaust dan menyebutnya sebagai mitos politik.

Ahmadinejad mengatakan bahwa mitos Holocaust sengaja diciptakan oleh gerakan Zionis internasional, yang didukung Eropa dan Amerika, untuk memberi pembenaran terhadap pendudukan Yahudi Israel terhadap tanah bangsa Palestina.

Ahmedinejad dikecam di Eropa dan Amerika, dan dianggap melakukan tindakan anti-semitisme yang mendiskriminasi orang Yahudi. Ahmadinejad menentang arus besar dunia. Anti-semitisme menjadi arus politik besar yang sangat kuat. Siapa pun yang kritis terhadap politik Israel mendapat label anti-semit dan dikucilkan dari pergaulan internasional.

Ketika berdiri museum Holocaust di Tondano, beberapa organisasi Islam Indonesia melakukan protes.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close