Musim Panas
Oleh: Dahlan IskanDebat penyebab kematian itu bisa panjang. Namun, dampak kekurangan listrik akan lebih panjang. Maka keputusan menghidupkan kembali pembangkit nuklir terpaksa dilakukan.
Pemerintah sudah memeriksa ulang kesehatan pembangkit itu. Berulang-ulang. Selama 11 tahun terakhir.
Jepang telah menjadi kenyataan baru bahwa renewable energi belum bisa banyak berbuat. Belum lagi kalau dilihat dari kenaikan harga batu bara: tiga kali lipat.
Bagaimana bisa bahan bakar yang dihujat habis-habisan itu justru kian jadi rebutan. Termasuk di negara yang begitu getol mempersoalkan sisi buruk batu bara.
Kian disadari bahwa tenaga angin sulit diandalkan: angin-anginan. Kadang angin terlalu kencang –merusak kincir. Lebih sering lagi: tidak ada angin. Padahal Anda tidak bisa diberi pengumuman jenis ini: maafkan listrik mati karena lagi tidak ada angin.
Lalu Anda pun melongok ke luar jendela: oh iya, daun-daun pun tidak bergoyang.
Memang terus ditemukan bilah-bilah ajaib. Di kecepatan angin 1 m/menit pun bilah kincir sudah bisa memutar. Ditemukan juga kincir susun. Satu tiang bisa dipasangi banyak kincir.
Ada lagi cara-cara lain dalam menempatkan kincir. Atau model baru kincir. Namun, belum satu revolusi. Efisiensi pembangkit tenaga angin tetap saja masih jauh dari memadai: sekitar 16 persen.