Musim Tangkap Ikan Layur, Hanya 20 Kapal Nelayan Andon
Saat ini, lanjut Bambang, koloni ikan layur berada di 30 mil lepas pantai Pacitan. Lokasinya masuk laut dalam yang berpotensi gelombang tinggi. Sehingga, nelayan setempat kerap terkendala saat melaut. ‘’Kalau dibilang nekat, jelas nekat. Karena dalam satu kapal hanya ada dua atau tiga orang,’’ paparnya.
Menurut dia, mayoritas nelayan yang datang saat ini adalah mereka yang disewa pengusaha di Pacitan. Perbandingan hasil tangkapan dengan ongkos melaut juga jadi pertimbangan mendatangkan nelayan dari Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, itu.
Pasalnya, sekali melaut butuh modal hingga jutaan rupiah. ‘’Kalau hasil tangkapan tak sebanding, tentu mereka pikir-pikir,’’ ungkapnya.
Budi, salah seorang nelayan andon, membenarkan sepinya tangkapan ikan layur tahun ini. Hasil tangkapan memang tak jauh beda dibanding tahun sebelumnya. Namun, dia harus menambah jam melaut.
Biasanya sekali melaut ratusan ton ikan dapat dibawa ke Pelabuhan Tamperan untuk dijual ke pengepul. ‘’Per kilogram Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu. Tergantung kualitas,’’ sebutnya. (mg6/c1/sat)