Musliar Kasim, Kaya Terobosan
Minggu, 16 Oktober 2011 – 11:04 WIB
Menariknya, untuk mengikuti mata kuliah ini mahasiswa tidak dipaksa. Siapa yang tertarik, dipersilakan untuk mengikuti pembelajaran ini. ”Kita tak mewajibkan mahasiswa mengikuti kuliah ini. Pengumumannya pun hanya kita tempel di gedung-gedung perkulihaan. Siapa yang tertarik, langsung saja mengikuti perkuliahan yang kita gelar di aula Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Unand. Alhamdulillah, sekarang jumlahnya sudah lebih 500 orang,” terang Musliar.
Terobosan yang dilakukan Musliar ini, menurutnya juga terinspirasi dari metode perkulihaan yang diterapkan di sekolah Yayasan Ciputra. Berbeda dengan Unand, pengajaran mata perkuliahan ini sudah diajarkan sejak sekolah dasar. Jadi, wajar saja sejumlah lulusan Ciputra bisa bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.
”Kalau tidak dari sekarang kita memulainya, kapan lagi. Apalagi realitas sekarang, namanya pengusaha di Indonesia berasal dari etnis Tionghoa. Jadi, kapan lagi kita bisa menyiapkan lahirnya pengusaha lokal, terlebih lagi Sumbar sejak dulu sudah terkenal dengan jiwa dagangnya. Inilah yang akan kita upayakan nanti,” jelas Musliar.