Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta
Sukses Jadikan Tukang Ojek sebagai Office Boy-nya Semua OrangJumat, 29 Juli 2011 – 11:33 WIB
Go-Jek menerapkan skema bagi hasil. Yakni, tukang ojek bakal mendapat mayoritas, yakni 65 persen, sedangkan Go-Jek 35 persen. Itu diterapkan saat customer memesan dari Go-Jek. "Jadi, Go-Jek lebih kepada tambahan penghasilan bagi tukang ojek," tutur Nadime yang menjadi CEO Go-Jek itu.
Dari keunikan ide yang dimiliki Go-Jek itu, tak mengherankan jika ada beberapa investor yang tertarik menanamkan modal untuk membantu membesarkan sayap bisnis Go-Jek. Salah satu di antaranya, Chairman ATI Enterprises Inc Arthur E. Benjamin. Pebisnis asal Amerika itu sangat tertarik dengan Go-Jek dan siap membantu ekspansi bisnis Go-Jek.
Sayangnya, dia tak menyebutkan nilai investasinya. "Saya membaca model bisnis Go-Jek sangat potensial ke depannya. Kami akan terus memantau perkembangan Go-Jek. Kalau untuk investasi, tanya ke pihak Go-Jek langsung saja," terang Arthur ketika ditemui di Bali pada Minggu lalu (24/7). Pada kompetisi Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Go-Jek memenangi kategori non-tech. (c4/kum)