Napas Terakhir Imam saat Sujud Pertama Salat Jumat
“Pak Haji Pardi – sapaan Pardiansyah--- mempersilakan beliau (Jamhuri, Red) untuk menjadi imam. Waktu itu, saya bersebelahan dengan Haji Pardi yang juga berada di depan mimbar,” kata Agus, salah seorang jemaah.
Dengan tenang, Jamhuri pun berdiri dari duduknya untuk memimpin salat. Mikrofon kecil bergagang jepit, diselipkannya di antara kancing baju gamis bagian atasnya.
Tujuannya agar ayat yang dibacakan saat salat bisa terdengar seluruh jamaah.
“Rapikan dan rapatkan safnya. Karena itu bagian dari kesempurnaan salat...!” kata Jamhuri mengingatkan jamaah.
“Allahuakbar...!” takbiratul ikhram pun dilafazkan Jamhuri. Seketika itu pula, sekitar 250 jamaah Salat Jumat itu serentak mengangkat tangan mereka dan kemudian bersedekap.
Hal itu langsung dilanjutkan Jamhuri dengan membaca Surat Alfatihah. “Kemudian beliau membaca surat yang cukup panjang yang bagian depannya ‘sabbihis ma rabbikal a’laa,” jelas Agus.
Surat Al A’la menjadi surat yang dibacakan Jamhuri di rakaat pertama. Suaranya mulai serak kala itu. Namun ia berusaha menuntaskan membaca surat berisi 19 ayat tersebut.
“Waktu rukuk pun baik-baik saja. Saya tahu karena posisi saya tepat di belakang sebelah kanannya,” ujar Agus menjelaskan.