Napas Terakhir Imam saat Sujud Pertama Salat Jumat
Usai membaca takhiyat akhir dan salam, ia langsung memeriksa kondisi Jamhuri yang sudah tersungkur di sebelahnya. Sebagian jamaah yang melihat kondisi tersebut langsung menghubungi tim medis dari puskesmas setempat.
Akhir Salat Jumat itu sempat dramatis. Raut wajah beberapa jamaah terlihat murung hingga sedih melihat jasad Jamhari tergolek tak berdaya di mihrab.
Jasad Jamhuri ditelentangkan. Beberapa dari jamaah ada yang memegang pergelangan tangannya, hingga leher di bawah dagu untuk memeriksa denyut nadi pria kelahiran 17 Agustus 1946 itu.
Setelah dinyatakan sudah wafat, beberapa para jamaah berkumpul dan langsung membacakan doa untuk almarhum.
“Sebelum dokter datang, ada beberapa jamaah yang sempat memeriksa kondisinya. Melihat dari beberapa denyut nadi, memang kala itu beliau sudah dinyatakan tidak ada (wafat, Red),” ulasnya.
Jamaah pun membawa jasad Jamhari ke kediamannya di RT 17, Gang 17, Kelurahan Simpang Tiga, Loa Janan Ilir.
Almarhum disemayamkan di rumah panggung sederhana, berukuran sekitar 5x8 meter. Sejumlah warga pun langsung berbondong-bondong ke rumah tersebut untuk melayat. Rencananya, Jamhari akan dimakamkan hari ini di kuburan muslim setempat. (*/nha)