Napi Teroris Harus Ditempatkan di Penjara Superketat
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya lima anggota Polri dalam insiden rusuh Rutan Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa yang gugur menjalankan tugas," kata Charles, Kamis (10/5).
Dia mengapresiasi Polri yang sudah melakukan proses penegakan hukum dengan benar dan intensif dalam waktu tak kurang dari 30 jam. "Dalam situasi penyanderaan, proses negosiasi dan keselamatan nyawa sandera memang harus dikedepankan," katanya.
Charles juga salut kepada tim negosiator yang sudah berhasil melepaskan sandera Bripda Iwan Sarjana tanpa ada satu pun senjata yang menyalak.
Namun, ujar Charles, terlepas dari keberhasilan itu, perbaikan terhadap pemasyarakatan napi terorisme harus segera dilakukan agar insiden serupa tidak terjadi lagi.
Napi kasus terorisme sebaiknya ditempatkan di lapas dengan maximum security, seperti Batu dan Nusakambangan.
"Ini untuk membatasi ruang gerak dan ruang komunikasi mereka," ungkap Charles.
Komunikasi live broadcast di media sosial yang sempat dilakukan para napiter dari dalam Mako Brimob adalah upaya menghidupkan sel tidur dan mendorong pelaku teror lainnya untuk ikut bersama-sama melawan negara.