Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nasib Miris Pedagang Batik di Kota Batik

Minggu, 21 Februari 2016 – 14:44 WIB
Nasib Miris Pedagang Batik di Kota Batik - JPNN.COM
Pedagang Batik di Pamekasan. Foto: Radar Madura/JPG

”Saya berharap, ada dukungan promosi dari pemerintah sehingga perputaran pembelian batik semakin tinggi,” ungkapnya .

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pamekasan Alwi Beiq mengaku,  pemerintah sudah ikut andil mempromosikan batik. Tetapi, pedagang dan perajin batik juga mempromosikan.

”Jangan berpasrah diri kepada pemerintah saja,” ucapnya.

Mengenai sepinya pembeli, kata Alwi, kemungkinan, masih musim hujan. Jika musim kemarau atau tembakau, daya beli masyarakat meningkat.

Di samping upaya promosi, pemerintah telah membuat sentra batik. Bahkan, bupati sudah menyekolahkan siswa untuk desainer batik. Juga, mewajibkan seragam batik untuk siswa.

”Itu semua bagian dari bentuk perhatian  pemkab terhadap pengusaha batik di Pamekasan,” tandasnya. 

Dia menjelaskan, Pamekasan ditetapkan sebagai Kota batik oleh Gubernur Jatim Soekarwo pada acara Bulan Bhakati Gotong Royong Jawa Timur yang dipusatkan di Pamekasan, 2009 lalu. 

Ikon kedua setelah Kota Pendidikan itu diawali dengan kegiatan membatik sepanjang 1.543 meter oleh 1.500 perempuan pembatik. (*/zul)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News