Negara Arab Jadi Tuan Rumah Olah Raga Pantai
Muscat Siap Sambut ABGSelasa, 21 Oktober 2008 – 06:07 WIB
Lalu, apa yang menurutnya lemah selama ABG pertama ini diselenggarakan? Ahmed memilih bungkam. Meski tidak mengungkapkan kelemahan-kelemahan selama ABG berlangsung, secara tersirat dia menyatakan bahwa even kali ini masih memerlukan banyak pembenahan. Terutama tentang promosi yang menurut Ahmed kurang maksimal.
Sebagai orang pemasaran, Ahmed memang tahu bagaimana mengemas sebuah acara dengan baik. Tak hanya baik secara pertandingan, tetapi juga meriah jika dilihat dari gebyar kejuaraan.
Hal itu yang menurut dia masih belum terlalu kelihatan di Bali. ”Bali baru menggelar even ini kali pertama. Mereka masih perlu belajar banyak. Tak terkecuali kami yang akan menjadi tuan rumah selanjutnya. Karena itu, kami ingin melihat apa saja yang masih kelihatan lemah di Bali. Mungkin dua tahun lagi kami akan berusaha agar hal itu tidak terjadi,” tutur Ahmed.
Ya, berbagai kekurangan memang masih terlihat selama gelaran di Bali. Tak hanya soal kurang ketatnya kompetisi antarnegara, ingar-bingar bahwa Bali menjadi tuan rumah even internasional seperti tak terasa. Hal tersebut diakui Rita Subowo, direktur ABG. Itu terjadi karena panitia tidak punya referensi tentang bagaimana menyelenggarakan kejuaraan tersebut. (ru/diq)