Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nelson Mandela, Pemimpin Negeri Pelangi dari Produk Poligami

Jumat, 06 Desember 2013 – 08:58 WIB
Nelson Mandela, Pemimpin Negeri Pelangi dari Produk Poligami - JPNN.COM
Nelson Mandela. Foto: AFP

Penghinaan terhadap Mandela sebagai orang kulit hitam dimulai ketika ia mendikte sebuah informasi kepada seorang sekretaris kantornya yang berkulit putih. Saat mendikte, tiba-tiba masuk seorang klien yang juga dari kalangan kulit putih. Malu karena didikte oleh pegawai berkulit hitam, sang sekretaris pun merogoh uang dan menyuruh Mandela membeli shampo.

Namun, akhirnya Mandela pada 1942 berhasil mengantongi gelar BA dan menghadiri pertemuan-pertemuan ANC. Pada 1943, untuk pertama kalinya Mandela ikut dalam barisan demonstran untuk memprotes kenaikan tarif bus dari kota bagi kaum kulit hitam, Alexandra.

Pada awal terdaftar di Witwatersrand University untuk meraih gelar di bidang hukum, Mandela yang menjadi satu-satunya
mahasiswa berkilit hitam kala itu bertemu dengan "kemurahan" dan "permusuhan". Di Witwatersrand pula Mandela mengenal Ismail Meer yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan.

Piagam Atlantik yang diteken Presiden AS Franklin D Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris, Winston Churcill pada 1941, telah menginspirasi ANC untuk membuat Africans Claim. Isinya adalah tuntutan tentang hak kewarganegaraan bagi seluruh orang Afrika, hak untuk membeli tanah, serta pencabutan atas seluruh peraturan diskriminatif.

Salah satu peristiwa yang berdampak besar pada Mandela adalah ketika pada 1946 ada aksi mogok 70 ribu pekerja tambang dan aksi brutal terhadap pemimpin serikat pekerja. Sejumlah kerabat Mandela adalah pekerja tambang.

Mandela pun dibujuk agar bergabung dengan Partai Komunis yang bergerak di bawah tanah. Namun, Mandela tetap bertahan untuk bergaubung bersama ANC. "Saya sangat relijius dan sikap antipati terhadap agama membuatku menjauhianya (Partai Komunis, red)," katanya.

Meski demikian, Mandela berangsur-angsur mengambil sikap akomodatif terhadap kaum komunis. Bahkan banyak di antara pendukung Partai Komunis adalah teman-temannya di ANC.

Pada puncak kampanye pembangkangan sipil di bulan Juli 1952, Mandela dan 21 orang lainnya ditangkap dengan dasar Undang-Undang Antikomunis yang digunakan oleh kalangan nasionalis untuk memberangus para penentang undang-undang represif.

NELSON Mandela, atau terlahir dengan nama Rolihlahla Mandela, dikenal sebagai tokoh dunia asal Afrika Selatan (Afsel) yang konsisten melawan diskriminasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA