Neom Uceng
Oleh: Dahlan IskanSenin, 13 Maret 2023 – 07:07 WIB
"300 riyal," kata saya menawar. Kali ini tidak untuk lebih hemat.
"Sekarang!" jawabnya dengan senyum khas India. Kepalanya agak sedikit digelengkan.
Saya pun pamit ke pemuda Pakistan itu. Saya buka dompet di depannya. Ia menolak keras.
Si Karala pun memacu mobil ke arah selatan. Menyusuri pantai Laut Merah. Sama sekali tidak indah. Hanya proyek. Proyek. Proyek. Debu. Debu. Debu.
Deru dan debu.
Saya berdoa agar perjalanan ini selamat. Terutama agar si Karala tidak diputus kontrak kerjanya. Agar ia dapat uceng tanpa kehilangan deleg-nya. (*)