Ngaku Pasutri, Setelah Digerebek Warga Rahasia Terbongkar
”Pasangan gay di kampung Teluk Baruk ini sudah sangat meresahkan. Karena sudah berani mengaku suami istri,” kata Ngesti, Minggu (21/10).
Ngesti mengimbau instansi terkait dan elemen masyarakat ikut mengontrol dan mengawasi perilaku LGBT yang sudah mulai meresahkan warga di Natuna.
Imbauan pengawasan termasuk Satpol PP, Disdikpora, Dinas Sosial, KPPAD, Organisasi Agama, Kepemudaan, Mahasiswa, Ketua RT-RW, dan Organisasi atau Instansi lainnya.
“Saya juga meminta kepada para orang tua, agar mengawasi perilaku anak-anaknya,” kata Ngesti.
Khusus Satpol PP sambungnya, agar aktif melakukan patroli dan mengawasi tempat-tempat yang rawan dijadikan praktik menyimpang bagi para remaja. Seperti tempat hiburan malam, tongkrongan di lokasi sepi, penginapan, dan rumah kos-kosan.
Dinas Pendidikan akan segera melakukan sosialisasi terhadap bahaya perilaku menyimpang (LGBT) tersebut di setiap sekolah-sekolah. Menurutnya, perilaku menyimpang ini jelas merusak moral masyarakat.
Sementara perangkat Kelurahan dan Desa hingga RT dan RW lebih aktif dan peka terhadap lingkungan. Terutama terhadap keberadaan orang asing yang dianggap mencurigakan. (arn)