NGERI! Beginilah Dampak Luncuran Awan Panas Gunung Sinabung
Rina menjelaskan, para korban atau masyarakat sebelumnya telah mendapat kompensasi berupa uang jaminan hidup (Jadup), seperti sewa rumah dan sewa lahan Pertanian dari Pemerintah. Dengan tujuan, agar masyarakat tidak tinggal dan beraktivitas bertaninya di Desa Gamber. Kemudian, mereka direlokasi ke desa lainnya, yang disebut dengan desa mandiri.
"Namun masyarakat tetap melaksanakan aktivitas (bertani) di desa tersebut berkisar 25 Kepala Keluarga. Itu sesuai keterangan dari masyarakat lain di Desa Gamber," jelasnya.
Petugas dari TNI/Polri memperketat dan menjaga pintu masuk akses daerah yang dinyatakan zona merah atau kawasan larangan. Kemudian, tim SAR gabungan juga melakukan sweeping, mengimbau dan mengevakuasi warga yang berada di lokasi becana alam itu.
Daerah tersebut, masuk zona merah hanya berjarak 5 kilometer dari Gunung Sinabung. "Evakuasi terhadap korban dan masyarakat yang masih berada di Desa Gamber untuk dibawa keluar dari zona merah (zona larangan) serta memberikan imbauan kepada masyarakat desa yang tinggal di sekitar zona merah atau zona larangan untuk tidak melakukan aktivitas dan memasuki zona larangan," jelasnya.
Sementara itu, Dandim 0205/TK Letkok Inf Agustatius Sitepu, sudah menginstruksikan anggotanya untuk menjaga pintu masuk menuju Desa Gamber. Kemudian, pihaknya tidak akan membiarkan adanya masyarakat beraktivitas di kawasan zona merah tersebut. "Tolonglah jaga diri masing-masing jangan tambah korban lagi. Kalau butuh informasi Dandim bersedia memberikan informasi terkini Gunung Sinabung," imbau Agustatius kepada masyarakat di Kabupaten Karo.
Pantauan wartawan di lapangan, kondisi Desa Gamber pasca-disapu terjangan awan panas tampak tak berpenghuni. Terlihat puing-puing sisa rumah warga yang terbakar, dan sejumlah sepeda motor warga yang ditinggal. Tebalnya intensitas debu vulkanik juga tampak jelas terasa di seputaran desa tersebut.
Sementara itu, sejumlah daerah di Kecamatan Berastagi, Kabanjahe, Naman Teran, Simpang Empat dan Barus Jahe diselimuti material debu vulkanik cukup tebal. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra mengatakan, hingga saat ini aktivitas Gunung Sinabung yang menyandang level IV (status Awas) itu masih sangat tinggi.
“Dorongan yang besar dari dalam memicu terjadinya jangkauan awan panas yang besar. Kita tidak dapat menebak apakah hari ini tenang, atau besok lusa meningkat lagi. Jadi selalu waspada. Khususnya desa-desa yang telah kami rekomendasikan untuk disterilkan jadi tidak ada lagi aktivitas. Mengingat, aktivitas Sinabung masih tinggi, diharapkan tidak ada lagi korban-korban berikutnya,” kata Armen.