Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ngeri! Dor...Dor...Dor...Imigran yang Banyak Omong Ditembaki Kapten Kapal

Minggu, 24 Mei 2015 – 12:41 WIB
Ngeri! Dor...Dor...Dor...Imigran yang Banyak Omong Ditembaki Kapten Kapal - JPNN.COM
Para pengungsi Rohingya, Myanmar, dan Bangladesh menumpang kapal untuk mencari penghidupan baru di negara lain. Mereka akhirnya terdampar di Aceh, Rabu (20/5). Foto: S. Yulinnas/AP Photo

Tetapi, setelah itu, kapal patroli Indonesia tersebut menggeret kapal pengungsi Rohingya ke luar wilayah Indonesia menuju Malaysia. Perjalanan itu memakan waktu sehari semalam.

Sampai di wilayah teritori Malaysia, kapal pengungsi ditinggal pergi. Selang esoknya, datanglah tiga kapal imigrasi dan Tentera Laut Diraja Malaysia.

”Tuan, kami benar-benar dalam masalah. Anak-anak dan para perempuan menangis semua. Kami kelaparan dan kehausan, berbulan-bulan kami di lautan,” kata Tayyub kepada tentara Malaysia itu.

”Oke-oke, kami akan mengedrop kalian ke kapal di belakang dan membawa ke Malaysia,” ucap seorang tentara seperti ditirukan Tayyub.

Tambang kapal pun kembali dikaitkan. Saat senja, perjalanan menuju Malaysia dimulai. Selama 12 jam di tengah gelap gulita malam, para pengungsi merasa senang karena hampir sampai tujuan.

Tapi, harapan yang sudah di ubun-ubun itu ternyata hanya ilusi. Sebab, ternyata tentara Malaysia tersebut membawa kapal pengungsi tersebut kembali ke perairan Indonesia. Setelah kapal pengungsi tiba di wilayah Indonesia, mereka memotong tali kaitannya dan melenggang pergi, meninggalkan pengungsi yang kembali linglung di tengah laut.

”Para penumpang pun menangis dan berteriak histeris. Ya Allah... Ya Allah... Mereka tahu ini bukan Malaysia. Sejauh mata memandang hanya ada laut, laut, dan laut. Apa salah kami kepada mereka? Sudah tiga kali kami diperlakukan dan dibohongi,” ucap Tayyub lirih.

Beberapa penumpang yang stres dan frustrasi akhirnya memilih menceburkan diri, berenang menyeberangi lautan luas. Entah bagaimana nasib mereka selanjutnya. (*/c5/c10/ari/bersambung)

PARA pengungsi Myanmar dan Bangladesh tidak tahu harus ke mana lagi untuk bertahan. Maka, jadilah mereka manusia perahu yang terombang-ambing gelombang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close