Ngeri! Para Siswi SMP Ini Ikut Tren Silet Tangan Sendiri
Alasan paling banyak sebenarnya ikut-ikutan tren. Mereka menganggap aktivitas itu menantang. Juga dianggap solidaritas dalam pertemanan.
Selain menggunakan silet, ada yang memakai jarum jangka. Menyakiti diri sendiri itu sejatinya merupakan tren lama yang sungguh tidak keren.
Sekitar 2005, banyak remaja yang menyileti tangan dengan nama pacar sebagai tanda cinta.
Kini tren tersebut muncul lagi. Menyilet tubuh dianggap sebagai tanda anak masa kini.
Sebagian di antara mereka tak segan memamerkan bekas siletan itu di akun medsos. Aksi menyakiti diri sendiri itu oleh sekolah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa.
Oleh BNNK, para siswi tersebut dikumpulkan. Mereka diberi pengertian bahwa yang dilakukan itu membahayakan diri sendiri.
Banyak hal lain yang bisa dilakukan ketika mengalami masalah. Selain itu, ditegaskan bahwa menyakiti diri bukanlah tren yang layak ditiru.
Meski bukti laporan dan keterangan polisi ada, Kepala SMPN 56 Surabaya Wiwik Yulianti membantah kejadian tersebut. Menurut dia, sekolahnya aman-aman saja.