Ngeri! Ratusan Mayat Bergelimpangan, Marawi Terus Dibombardir
AFP menyerang militan dari tiga sisi dan mendesak militan mundur ke danau yang berada di perbatasan kota. Pertempuran sempat terhenti saat hujan deras, namun berlanjut ketika hujan reda.
Versi Juru Bicara Militer di Marawi Letkol Jo-Ar Herrera, pihaknya berhasil mendesak mundur Maute. ’’Kami bergerak menuju pusat gravitasi,’’ ujarnya merujuk pada pusat komando dan komunikasi Maute.
Herrera tidak menjelaskan secara detail desa yang berhasil direbut. Namun, salah seorang anggota militer di garis depan yang dihubungi kantor berita Reuters mengungkapkan bahwa pihaknya sudah membebaskan sekitar seribu bangunan.
Seluruh bangunan yang telah dikuasai ditandai. AFP menaruh pasukan di lokasi yang sudah diambil alih itu agar tak direbut kembali oleh Maute.
Maute memang hanya menguasai sekitar 20 persen Marawi, tapi AFP tak kunjung bisa mengalahkan kelompok yang dipimpin Abdullah dan Omarkhayam Maute itu.
Wilayah yang dikuasai Maute adalah desa-desa yang padat penduduk. Mereka juga menggunakan warga sipil sebagai tameng.
Jika tak hati-hati, justru orang-orang yang tidak bersalah itulah yang menjadi korban. Kondisi itulah yang membuat militer Filipina mengalami kesulitan.
Berdasar keterangan orang-orang yang berhasil melarikan diri dari Marawi baru-baru ini, mereka melihat banyak mayat bergelimpangan. Jumlahnya mungkin mencapai ratusan.