Ngeri! Teroris Siapkan Ledakan untuk Akhir Tahun, Tiga Kali Lipat Bom Bali
Setelah ditelusuri, ternyata RPW ini memang sejak usia sekolah menengah pertama (SMP) telah menggandrungi percobaan kimia. Maka, semua pengetahuannya dan pemahamannya membuat RPW bisa membuat bahan peledak yang sangat berbahaya itu.
”Ini menunjukkan salah satu bukti keberhasilan jaringan teror dalam merekrut anak muda yang menyukai ilmu eksak,” ungkapnya.
RPW ini pernah tercatat menjadi mahasiswa pertanian salah satu kampus di Majalengka. Namun, akhirnya keluar karena diprediksi bergabung dengan jaringan teror JAD, pimpinan Amman Abdurrahman. ”Kami temukan sejumlah buku tulisan Amman di rumahnya,” tuturnya.
Yang juga penting, ternyata RPW juga kerap berkomunikasi dengan Bahrun Naim, WNI yang menjadi anggota ISIS di Suriah.
Kemungkinan besar, Bahrun Naim juga memberi arahan dalam meracik bahan peledak ini. ”Kami ketahui ini dari hasil pemeriksaan,” terangnya.
Apa bahan kimia yang diracik menjadi bahan peledak itu? Rikwanto menuturkan ada belasan bahan kimia, namun hanya dua yang bisa disebutkan yakni, kalium nitrat dan black powder.
”Semua bahan kimia diracik sendiri,” tuturnya.
Sementara seorang anggota Laboratorium Forensik Polri yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan, bahan peledak yang diracik RPW ini dibandingkan dengan bahan peledak bom Bali I dan II, ternyata bahan peledak ini begitu kuat.