Night Club Mengubah Tujuan
Oleh Dahlan IskanKamis, 20 Desember 2018 – 04:24 WIB
Saya tidak perlu cari taksi. Sopir taksi yang mencari saya. Di kedatangan bandara Beirut. Yang melihat saya kelihatan bingung mau ke mana.
“Ke mana?” tanya sopir. Dalam bahasa Arab.
“Funduq,” jawab saya.
“Hotel apa?” tanyanya lagi.
“Hotel apa saja. Saya ngantuk sekali. Mau cepat tidur.”
“Yang bintang berapa?”
“Berapa saja. Bintang tiga boleh. Empat boleh. Jangan bintang lima.”
Itu jam lima pagi.