NIKA Kombinasikan Sensasi Mengopi ala Jepang dengan Nuansa Lokal
Menurutnya, NIKA lahir dari filosofi Jepang yang bermakna Bunga Matahari.
Perpaduan Ni (Matahari), Ka (Bunga) dalam terminologi Jepang itu menghasilkan sebuah logo kelopak bunga merah sebagai simbol connected alias terhubung.
Pemaknaan NIKA sebagai sun flower (bunga dan matahari) memiliki tiga core value yakni Connect (menghubungkan), Engage (mengajak) dan Discover (menemukan).
"Connect; bagaimana cara kita menghubungkan orang dengan sebuah tempat agar semua orang bisa terhubung di sini (Nika). Engage; mengajak siapapun untuk memiliki pengalaman yang berkesan. Discover; kamu bisa bekerja di sini dan menemukan inspirasi," jelas Dolly.
Senada dengan konsep ruang yang nyaman dan inspiratif, NIKA turut melebur dengan dinamika trend global company di mana kombinasi modern lifestyle dengan budaya kearifan lokal menjadi sebuah peluru yang dapat mendukung penetrasi pasar secara masif.
Hal tersebut terwujud melalui kolaborasi beragam budaya, yakni selain Jepang dan Indonesia, NIKA juga memasukkan unsur budaya Korea yang terlihat dari desain interior dan ornamen di dalam kedai.
Kombinasi 3 budaya ini menjadi nilai tambah bagi NIKA dalam menghadirkan atmosfer kedai kopi yang unik tetapi tetap bertumpu pada kearifan lokal.
Local wisdom itu diimplementasikan dalam pelayanan dan penyajian yang sesuai dengan karakter dan budaya Indonesia dengan keramah-tamahan dan sopan santun.