Nilai Tukar Rupiah Menguat, Tetapi Masih Dekati Level Rp 15.000 per Dolar AS
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, ditutup menguat ketimbang hari sebelumnya meskipun tidak signifikan.
Rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,3 persen menjadi Rp 14.741 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.785 per dolar AS.
Penguatan rupiah pada hari ini, menurut Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa (21/7), menyusul kabar positif dari pengembangan vaksin COVID-19 seperti Pfizer dan BioNTech.
Kandidat vaksin lainnya berasal dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, yang juga menunjukkan respons imunitas yang positif dalam uji coba awal.
"Ini menambah optimisme pasar bahwa pandemi virus corona akan bisa dtemukan dan menjadi satu-satunya kunci untuk menekan penyebaran pandemi virus corona yang saat ini sudah memporak-porandakan perekonomian global," ujar Ibrahim.
Dari domestik, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi akan membaik pascadata manufaktur Indonesia pada Juni 2020, lebih baik ketimbang ekspektasi para analis.
"Ini cukup menggembirakan untuk pasar apalagi di saat kondisi ekonomi global yang terus mengalami kontraksi sehingga ini salah satu harapan ekonomi akan segera pulih. Apalagi pemerintah sudah bekerja sama dengan China untuk mengembangkan obat penawar pandemi virus Corona di Bandung," kata Ibrahim.
Angka PMI Indonesia pada akhir semester I 2020 berada di 39,1. Angka PMI manufaktur Indonesia pada Juni pun memunculkan sebuah harapan.