Nisa Dibantai, Jasadnya Dibuang di Embung
Namun, dari hasil otopsi, kekerasan fisik itu bukan lah penyebab nyawa Nisa melayang. Penyebab korban meninggal lebih kepada kehabisan oksigen. “Korban tewas karena dibekap (ditutup saluran pernapasan baik hidung maupun mulut),” jelas Poerba.
Penjelasan Poerba ini sejalan dengan temuan di lapangan. Di jasad korban, tepatnya di bagian leher, ada selembar kain mirip kerudung berwarna biru muda, diduga dijadikan alat untuk mencekik korban.
Soal keberadaan jasad Nisa yang terendam dalam embung dengan posisi perut terikat karung goni berisi empat butir batako, diyakini terlebih dahulu korban tewas.
Pelaku membuang mayat Nisa untuk menghilangkan jejak. Diduga pelaku berharap jasad Nisa tidak mengapung, sehingga kejahatannya tidak berhasil diungkap.
Namun ibarat pepatah, sepandai-pandainya tupai meloncat, akhirnya jatuh juga. Jasad Nisa yang diprediksi sudah tewas sekitar empat hari sebelum ditemukan, akhirnya mengapung meski sudah diikat pemberat.
Pihak keluarga meminta kasus kematian Nisa diusut tuntas. “Kami minta kasus ini diusut tuntas. Sebab keluarga kami itu dibunuh,” kata Usfiandi, 42, keluarga korban.(bdu/sam/jpnn)