Nokia Kaji Bangun Pabrik di Indonesia
Selasa, 03 Februari 2009 – 09:14 WIB
Menurut dia, Nokia dari Singapura telah melakukan survei dan pengamatan iklim usaha di Indonesia. Namun hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai angka investasi. Nokia Singapura hanya meminta data-data peraturan dan persyaratan investasi yang berlaku di Indonesia. Itu berarti mereka serius melirik pasar Indonssia. “Mereka dalam tahap mengkaji peraturan yang pemerintah sampaikan," terangnya.
Selanjutnya, lanjut dia, Nokia Singapura akan mendiskusikan hasil survei dan pengamatan kepada Nokia pusat di Finlandia. Dalam penjajakan awal itu, pihak Nokia mengatakan bahwa aturan investasi di Indonesia sangat kondusif. Selain itu, Nokia juga tertarik menggarap pasar domestik yang diperkirakan mencapai 15-20 juta unit pertahun. “Mereka mengatakan, biaya transportasi bisa lebih ditekan jika permintaan di daerah sudah besar," tegasnya.
Ketertarikan Nokia menggarap pasar telepon genggam Indonesia di antaranya karena fasilitas pajak penghasilan yang diberikan pemerintah. Ramon menjelaskan, investasi sebesar Rp 100 miliar akan mendapat penundaan pajak sebesar Rp 30 miliar. Jumlah ini bisa diberikan selama enam tahun, sehingga tiap tahun akan dipotong Rp 5 miliar. “Jadi kalau memperoleh keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 7 miliar, maka penghasilan kena pajaknya hanya Rp 2 miliar karena sudah dipotongkan Rp 5 miliar," jelasnya. (wir)