Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nora, Terlalu Menikmati menjadi Tentara

Minggu, 19 April 2015 – 06:01 WIB
Nora, Terlalu Menikmati menjadi Tentara - JPNN.COM
KOWAL SENIOR: Kolonel Laut drg Nora Lelyana (kiri) dan Mayor Laut Runik Sri Arum Dati di tempat kerjanya (17/4). Foto: Suryo Eko/Jawa Pos

"Lanal Dumai terkenal sebagai daerah dengan kultur masyarakat keras dan potensi pelanggaran-pelanggaran. KSAL sampai mem-warning, bila tiga bulan tidak sanggup, langsung copot," terangnya. Di Lanal Dumai, Nora menaungi tujuh kabupaten dan kota. Yakni, Bengkalis, Rokan Hilir, Siak, Asahan, Dumai, Pekanbaru, dan Tanjung Balai.

Dengan berbagai tantangan dan medan seperti itu, Nora sebenarnya hanya menargetkan enam bulan di Lanal Dumai. Tapi, ternyata Nora dipercaya sampai hampir tiga tahun. Oleh media setempat, Nora dinobatkan sebagai tokoh favorit berdasar survei masyarakat.

"Saya merasa sangat dihargai selama tugas di Dumai. Kebetulan di antara forpimda (forum pimpinan daerah) di sana, kepala pengadilan negerinya juga wanita," tandas Nora.

Lain Nora, lain pula Ketut Prabhawati. Ketut adalah figur Kowal satu-satunya dengan spesialisasi penerbang laut. Perempuan kelahiran Tabanan, Bali, 20 November 1967, itu mendapat kesempatan langka setelah tiga tahun menjadi prajurit melalui jalur pendidikan Calon Bintara Militer Sukarela 1985. Pendidikan brevet penerbang dia lakoni pada 1988–1989 dan setelah itu berhak mengenakan flight suit.

"Sejak kecil saya memang senang sekali kalau melihat orang dengan seragam pilot," kenangnya.

Meski punya brevet penerbang, setiap personel TNI-AL masih harus menjalani latihan teknik dan latihan dukungan terbang mulai dari dasar. Misalnya, teknik mesin, listrik, dan elektro. Ketut pun meniti karir sebagai pilot/kopilot TNI-AL setelah lulus calon perwira penerbang pada 1990. Enam tahun berikutnya menjadi tonggak bersejarah karir anggota Kowal tiga anak itu. Mulai 1996 dia mendapat promosi menjadi kopilot di Satuan Udara Skuadron 600.

Tugas skuadron itu adalah mengangkut taktis seperti pergeseran dukungan logistik dan personel. Skuadron tersebut juga mengemban fungsi khusus pengamatan laut, terjun tempur, SAR, evakuasi medis udara, dan angkutan udara VIP.

"Baru tahun lalu ada lagi pendidikan penerbang yang diikuti personel Kowal," ungkap perempuan yang kini menjadi orang kedua di Pangkalan Udara TNI-AL Juanda sebagai perwira pelaksana (palaksa).

TIGA di antara enam perempuan perkasa pengukir sejarah TNI-AL ini bisa dibilang pemegang rekor abadi sampai kini. Mereka memiliki spesialisasi atau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close