Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nora, Terlalu Menikmati menjadi Tentara

Minggu, 19 April 2015 – 06:01 WIB
Nora, Terlalu Menikmati menjadi Tentara - JPNN.COM
KOWAL SENIOR: Kolonel Laut drg Nora Lelyana (kiri) dan Mayor Laut Runik Sri Arum Dati di tempat kerjanya (17/4). Foto: Suryo Eko/Jawa Pos

Sementara itu, Runik adalah satu-satunya anggota Kowal yang pernah mengomandani kapal Angkatan Laut (KAL) kembali ke habitatnya di lembaga pendidikan AAL. Perempuan kelahiran Ngawi, 15 September 1961, tersebut selama lima tahun lebih dipercaya mengawaki KAL 2 bersama delapan anak buah kapal yang seluruhnya tentara laut laki-laki. Kapal berbahan fiber berdimensi 21,25 x 4 meter itu dipakai untuk latihan para taruna AAL.

Sedangkan KAL 1 merupakan kapal layar motor tiang tinggi, menyerupai KRI Arung Samudera (Arsa). ''Pada 1995 saya magang setahun sebelum menjabat komandan KAL 2 pada 1996–2000,'' kenang Runik yang mengawali karir militer sebagai bintara air traffic control Lanudal Juanda pada 1981 itu.

Sikap keibuan Runik membuat perempuan satu anak tersebut termasuk awet sebagai Komandan KAL 2. Padahal, biasanya jabatan itu tak lebih dari tiga tahun dipimpin satu orang.

Selama menjadi komandan KAL 2, Runik membuat kapal berkapasitas akomodasi 20 penumpang itu terasa nyaman saat berlayar di laut. Sambil menjadi media belajar para taruna sebelum di kapal perang, Runik menggagas weekend laut. Setiap Jumat sore –setelah salat Jumat– hingga Minggu sore dia membawa 12 taruna bergiliran berlayar tiga hari dua malam di seputar alur pelayaran barat Surabaya–alur pelayaran timur Surabaya dan sebaliknya.

Dari pelajaran itu, banyak alumnus AAL secara karir dan kepangkatan yang menyalip Runik. Uniknya, Kowal dengan pangkat satu melati di pundak itu justru sering disapa mentor oleh perwira menengah senior setingkat kolonel ataupun letnan kolonel, mantan siswanya.

"Mereka menganggap saya ikut berjasa mengantarkan mereka sampai bisa mengomandani kapal perang canggih," tutur Kowal yang empat tahun lagi memasuki masa pensiun itu.

Masuknya sepuluh taruni tahun lalu membuat AAL membutuhkan sentuhan Runik. Karirnya sebagai prajurit matra laut memang banyak dihabiskan di lembaga pendidikan, baik di AAL maupun Kobangdikal.

Dan, setelah hampir empat tahun berdinas sebagai pendamping istri KSAL, dia dipercaya menjabat komandan Batalyon IV Resimen AAL. Itu adalah batalyon baru yang bertugas membentuk taruni dalam kawah candradimuka sebagai calon perwira angkatan perdana.

TIGA di antara enam perempuan perkasa pengukir sejarah TNI-AL ini bisa dibilang pemegang rekor abadi sampai kini. Mereka memiliki spesialisasi atau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close