NTP Hortikultura Tinggi, Kinerja Sektor Pertanian Diproyeksi Makin Cerah
Muhammad Syafrudin, Anggota Komisi IV DPR-RI saat dihubungi di Jakarta, Minggu (7/6), meminta semua pihak melihat persoalan pangan dan pertanian lebih komprehensif.
“Masalah pertanian ini sangat kompleks, tidak bisa dilihat sesaat atau parsial. Waktu yang baru 6 bulan belum bisa untuk menjustifikasi posisi psikologis kinerja seorang Menteri atau kabinet,” ujarnya.
"Kalaupun ada yang melihat kekurangan, tidak cukup dengan berdebat. Apalagi hanya untuk hal-hal yang dianggap masih kurang saja. Mari lebih fleksibel melihatnya," lanjut dia.
Syafrudin mengapresiasi kerja keras Kementerian Pertanian menjaga pasokan pangan tetap survive di tengah situasi alam yang makin tidak bisa diprediksi termasuk pandemi Covid-19. Menurutnya, saat ini situasi seluruh sektor termasuk pertanian sedang menuju arah normal.
“Waktu kemarin Pak Menteri ke Bima, terlihat petani antusias dan senang menyambut karena harga bawang merah dan jagung sangat bagus. Ini perlu terus dipertahankan. Kalau dalam situasi tidak normal saja bisa, apalagi situasinya normal,” katanya.
Syafrudin optimis pemerintahan Jokowi bersama kabinetnya saat ini akan mampu menggiring Indonesia lebih sejahtera bagi semua stakeholder termasuk petani dan nelayan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto menyebut harga komoditas hortikultura secara umum selama pandemi Covid-19, puasa dan lebaran relatif stabil. Harga bawang merah di pasar retail terpantau rata-rata Rp. 50.000- 55.000/kg dan Rp. 30.000-35.000/kg di tingkat petani.
Menurutnya, penguatan harga bawang merah terjadi karena tingginya permintaan saat puasa dan lebaran. Terlebih dengan adanya pembatasan sosial akibat Covid-19, ternyata justru mendorong peningkatan konsumsi dan stok rumah tangga.