Nur Rizal: SMK Harus Jadi Learning Community Hub, Prioritaskan Praktik Sosial
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan praktisi pendidikan Muhammad Nur Rizal mengungkapkan, sekolah menengah kejuruan (SMK) ikut terdampak pandemi. Pembelajaran praktik tidak berjalan baik karena tidak adanya proses belajar tatap muka.
"Ini berakibat pada menurunnya kualitas hasil belajar siswa," ujar Rizal dalam pesan tertulisnya, Jumat (2/4).
Padahal, lanjutnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud telah meluncurkan program super link and match antara SMK dengan dunia industri. Bahkan, Kemendikbud membentuk direktorat khusus untuk menangani dunia usaha dunia industri, yaitu Mitras DUDI.
Agar tepat sasaran, kata Rizal, diperlukan arah baru serta desain sistem sekolah yang lebih efisien dan solid untuk menciptakan peluang baru dalam menjawab persoalan ini.
"Kami ikut mendesain ekosistem SMK dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)," ujar Founder GSM ini.
Dia mengungkapkan, GSM turut membantu pemerintah, salah satunya memberikan pelatihan serta workshop bagi BBPPMPV Bidang Otomotif dan Elektronika Malang. Tujuannya untuk menciptakan ekosistem SMK menjadi learning community hub yang lebih luas.
Dijelaskannya, ekosistem ini menjadikan persoalan sosial di masyarakat sebagai sumber belajar siswa SMK sekaligus sebagai tempat siswa magang atau melakukan praktik sosial. Anak-anak pun terbangun empati sosial dan bisa menjadi problem solver secara mandiri.
"Itu juga bisa menjawab kekhawatiran menurunnya kualitas pembelajaran praktik akibat pandemi," ucapnya.