Oalah Rek...Mpu Prapanca yang Legendaris itu Ternyata Nama Samaran
Selasa, 12 Januari 2016 – 14:40 WIB
Pupuh 73 sampai 82, tentang bangunan suci yang terdapat di Jawa dan Bali.
Pupuh 83 sampai 91, tentang upacara berkala yang berulang kembali setiap tahun di Majapahit, yakni musyawarah, kirap, dan pesta tahunan.
Pupuh 92 sampai 94, pujian para pujangga, termasuk Prapanca kepada Raja Hayam Wuruk.
Sedangkan pupuh ke 95 sampai 98 khusus menguraikan tentang pujangga Prapanca yang menulis naskah tersebut.
"Hingga sekarang umumnya diketahui bahwa pujangga "Mpu Prapanca"-lah penulis Nagarakretagama. Padahal itu hanyalah nama pena," demikian Rushdy. (wow/jpnn)