Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Obituari Leo Kristi

Minggu, 21 Mei 2017 – 14:59 WIB
Obituari Leo Kristi - JPNN.COM
Sampul album Konser Rakyat Leo Kristi bertajuk Nyanyian Tanah Merdeka. Foto: Public Domain.

Sejak kecil, Leo kerap, "bernyanyi di belakang rumah tempat tinggal para gelandangan dengan gitar tua. Bass-nya mereka rakit dari bahan kotak sabun," tulis Espita Riama.

Menurut Denny Sakrie, kemampuan Leo bernyanyi, main gitar, flute, piano hingga biola menular dari ayahnya.

Mempertajam ilmu bermusiknya, Leo kursus gitar pada Tony Kardijk, Direktur Sekolah Musik Rakyat di Surabaya. Lalu mendalami teknik memetik gitar pada Oei Siok Gwan dan Poei Sing Gwan.

Teknik vokal dipelajarinya dari John Topan dan Nuri Hidayat. "Dari merekalah Leo mengetahui teknik menyanyi phrasering, vibrato, falsetto, breathing dan entah apa lagi, tulis Denny.

Leo Kristi yang berperan sebagai Bung Tomo dalam film Soerabaia 45 (PT Sinar Permatamas Film, 1991) mengakui, dalam bermusik dia dipengaruhi musisi barat.

Seperti Bob Dylan, Queen, Beatles, Mellani dan Piere Morlin. Makanya ia tidak menyangkal di antara lagu-lagunya ada yang berasal dari lagu asing yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

Tapi, Leo mengatakan, ciri musik yang dimainkannya lebih condong kepada musik diapenta Indonesia yang merupakan hasil endapan dari suatu proses yang panjang.

Tak ayal jika dia konsisten dengan musiknya yang berembel-embel Konser Rakyat. Gerilya dari satu kota ke kota lain, Leo menelorkan lagu-lagu bergenre kesaksian.

LEO duet dengan penyanyi perempuan bernama Kristi. Duo ini dikenal sebagai Leo Kristi. Ketika bubar, Leo tetap menggunakan nama Leo Kristi. Sebuah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News