Oh, Rupanya Para Pengusaha Masih Optimistis
jpnn.com - JAKARTA - Dunia usaha tampaknya tidak begitu terpengaruh dengan Situasi ekonomi Indonesia yang mengalami perlambatan.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan kedua 2015 ini masih berada pada kisaran 105,46. Artinya, pelaku bisnis masih optimistis dengan perekonomian Indonesia saat ini.
"Pelaku bisnis lebih optimistis jika dibandingkan dengan triwulan I 2015 yang nilai ITB-nya hanya 96,30," papar Kepala BPS Suryamin di gedung BPS, kemarin (5/8).
Menurut Suryamin, hal tersebut menunjukkan bahwa semakin lama pemerintah dipercaya akan selalu memperbaiki perekonomian Indonesia. Dia melanjutkan, pada triwulan II ini, peningkatan kondisi bisnis, terjadi pada semua lapangan usaha, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian dimana nilai ITB- nya hanya 94,39.
Hampir semua sektor usaha, kata Suryamin, ITB-nya meningkat dan berada di kisaran 100. Dia menguraikan, peningkatan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan nilai ITB 111,90. Sementara peningkatan terendah adalah lapangan usaha real estate dengan nilai ITB-nya 102,63.
"Kondisi bisnis pada triwulan II ini meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha. Ini nilai indeksnya sebesar 107,04, kemudian peningkatan kapasitas produksi dengan nilai indeksnya 107,36 dan rata-rata jumlah jam kerja indeksnya 103,35," paparnya.
Sementara terkait prospek bisnis pada triwulan III 2015, Suryamin menguraikan, survei yang dilakukan BPS dan Bank Indonesia (BI), menunjukkan hasil yang positif. Dia memaparkan, nilai ITB pada triwulan III 2015 diprediksi masih berada di kisaran 100, yakni 106,09. Hal tersebut menandakan, kondisi bisnis diperkirakan masih akan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
Terkait kondisi bisnis berdasar lapangan usaha, pada triwulan mendatang diperkirakan terjadi peningkatan hampir di semua sektor. Kecuali pertambangan dan penggalian, dimana nilai ITB-nya masih di bawah 100, yakni 91,31. Sementara peningkatan kondisi bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib dengan ITB sebesar 110,71.