Oknum Guru Ajak Siswa Pilih Ketua OSIS Seagama, Bu Retno: Ini Ancaman
Retno menyebutkan, ajakan TS kepada siswa di salah satu sekolah negeri di Jakarta itu untuk tidak memilih Ketua OSIS yang tak seagama dengan mayoritas, menunjukkan penghargaan terhadap keberagaman mulai luntur di negeri ini, termasuk di sekolah negeri.
"Padahal sekolah negeri seharusnya tempat menyemai keragaman karena para siswanya sangat beragam, baik secara agama, suku, status sosial," ucap Retno.
Mantan kepala SMAN 3 Jakarta ini menekankan bahwa sejatinya penghargaan atas keberagaman penting ditanamkan kepada para guru. Tujuannya supaya mereka dapat membudayakan, sekaligus mendorong siswanya untuk menghargai keragaman dan dapat hidup damai dalam perbedaan.
Dia menyebutkan, kunci menyemai keberagaman dan menghargai perbedaan di sekolah berada di tangan para guru, sehingga penting menanamkan penghargaan atas keragaman kepada para guru dan kepala sekolah.
"Para guru seharusnya menunjukkan sikap menghargai keberagaman karena hal itu selaras dengan prinsip pluralisme. Kebanyakan guru memilih bersikap abu-abu dalam menghargai keberagaman," tambah komisioner KPAI bidang pendidikan ini.
Retno menegaskan, peran guru sangat strategis mewujudkan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia, yang tampaknya sudah mulai luntur di sekolah-sekolah.
Membangun budaya menghargai dan hidup dalam keragaman harus dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen negara, mulai dari kepala negara hingga kepala sekolah dan guru.
"Sekolah seharusnya menumbuhkan semangat kerja sama dalam keberagaman, bukan justru mendorong keseragaman,” pungkas Retno.(fat/jpnn)