Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

OnlyFans

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 29 Maret 2022 – 20:00 WIB
OnlyFans - JPNN.COM
Dea OnlyFans, tersangka kasus dugaan penyebaran konten pornografi. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

Revolusi digital memungkinkan pernujuman Warholl itu menjadi kenyataan. 

Jauh sebelum itupun kesohoran bisa dicapai dengan jalan pintas. 

Seseorang bisa membeli kesohoran dengan uang. 

Dia memperolehnya dengan cepat, tetapi kesohoran itu akan hilang dalam waktu singkat juga.

Keterkenalan bisa dibeli. Itulah kenyataannya. Banyak orang yang merasa bisa membeli dan memperdagangkan masa depan. 

Banyak yang menyediakan berbagai kontes, mulai dari lomba menyanyi, pamer kecantikan, sampai pamer banyolan, yang bisa menjadi tangga ajaib untuk meloncat menuju keterkenalan.

Mereka yang awalnya hanya orang biasa, lantas jadi idola publik, terkenal dan berkecukupan dalam waktu singkat setelah berhasil memenangi berbagai kontes itu. 

Keterkenalan seolah bisa dicapai dengan cara singkat, tanpa perlu proses panjang.

Polisi menangkap Dea, tetapi OnlyFans tetap bebas. Dea sendiri tidak ditahan karena masih ingin menyelesaikan kuliahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close