Optimalisasi Likuiditas BRI di Tengah Pandemi, Konsistensi sebagai The Best Primary Dealer
jpnn.com, JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) tetap melakukan optimalisasi likuiditas bank melalui instrumen surat berharga di tengah turunnya angka pertumbuhan kredit akibat pandemi Covid-19.
Senior Executive Vice President Treasury & Global Services BRI Listiarini Dewajanti menyatakan, penyaluran optimalisasi likuiditas bank membawa BRI menyandang status sebagai The Best Primary Dealer sejak 2017.
“Kami terus melakukan optimalisasi atas kondisi likuiditas bank melalui penempatan pada instrumen surat berharga yang dikelola secara aktif dengan tetap memperhatikan potensi risiko," ungkap Listiarini dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (16/3).
Menurut dia, tidak hanya surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah (SBN), BRI juga melakukan alokasi pada instrumen surat berharga korporasi secara prudent.
Pada 2020, lanjut Listiarini, BRI tercatat mengelola SBN sebesar Rp 284 triliun atau 5,6 persen dari total SBN yang masih beredar.
Dia menyebutkan, BRI menjadi bank dengan aset kelolaan surat berharga terbesar di Indonesia.
"BRI juga mampu memanfaatkan momentum tren penurunan suku bunga dalam meningkatkan pendapatan bank dengan tetap menjaga market share surat berharga di kisaran 18-20 persen untuk pasar perdana dan 13-16 persen untuk pasar sekunder," papa dia.
Listiarini mengungkapkan, BRI tetap mempertimbangkan jatuh tempo kewajiban bank dalam pengelolaan surat berharga secara aktif dan prudent di BRI.