Orang-orang Hostes Minded, Makanya Kami Sediakan Empat Wanita Penghibur
"Ini angka yang lumayan besar pada masa itu," ungkap Firman, sebagaimana di tulis Enrico Yoland, dalam skripsinya; Perkembangan Diskotik Tanamur Di Jakarta (1970-2005).
Tak ayal jika kemudian, pengunjung Tanamur didominasi kelas menengah dan enampuluh persen pengunjung adalah ekspatriat--orang asing yang bertugas di Indonesia.
Hostes
Sejarawan Hendaru Tri Hanggoro mengisahkan, konsep Tanamur berbeda dengan club malam yang kala itu mulai menjamur di Ibukota.
Tanamur tidak menyediakan hostes dan penari telanjang. "Kalau di night club, pengunjung berpakaian rapi itu duduk manis menyaksikan penari. Kalau di Tanamur, pengunjung yang menari," tuturnya kepada JPNN.com.
Itu tak berlangsung lama. Tanamur lagi-lagi merubah aturan.
"Di sini orang-orang sudah hostes minded. Selalu para tamu menanjakan hostes, karena itulah kami terpaksa menjediakan djuga. Sekarang di Tanamur ada empat hostes," kata Fahmy, dimuat Tempo, 27 Maret 1971."Ke depan akan terus kami tambah." --bersambung (wow/jppn)