Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Orang-Orang 'Penting' di Ekspedisi Dewaruci Keliling Dunia (3-Habis)

Juru Selamat dari Badai dan Ranjau Laut

Sabtu, 06 Oktober 2012 – 00:06 WIB
Orang-Orang 'Penting' di Ekspedisi Dewaruci Keliling Dunia (3-Habis) - JPNN.COM
Loka Gumilang diceburkan ke laut setelah naik pangkat. Foto : Suryo Eko Prasetyo/Jawa Pos
Kapal kemudian mengarungi Samudra Atlantik menuju Eropa. Di benua biru itu, Dewaruci melintasi Laut Mediterania melalui Selat Gibraltar. Berlanjut ke Laut Merah lewat Terusan Suez dan Laut Arab via Teluk Aden. Lalu, kembali ke tanah air menyusuri Samudra Hindia dan Selat Malaka.

Jalur pelayaran internasional itu lazim ditempuh kapal-kapal berbadan besar, berbobot ribuan bahkan puluhan ribu ton. Tapi, Dewaruci yang beratnya tak sampai seribu ton (874 ton) ternyata sanggup mengarunginya dengan selamat. Berkecepatan jelajah tidak lebih dari 11 knot per mil (17,402 km per jam; 1 mil setara 1,582 km), saat diterpa ombak besar, kapal terasa seperti sabut kelapa yang terombang-ambing gelombang.

Meski sudah dilengkapi teknologi radar dan pendeteksi posisi (global positioning system), di tengah laut, peranti itu tak bisa menjadi acuan. Yang lebih utama justru insting juru navigasi dalam membuat jalur pelayaran di atas peta yang akan dilalui kapal. Sebab, jalur tersebut dibuat juga berdasar kondisi terbaru di lapangan.

Mulus tidaknya kapal melaju melewati gelombang besar, salah satunya, berdasar insting juru plotter. Misalnya, yang dijalankan Kepala Bagian Navigasi Serma Loka Gumilang, bintara navigasi tertinggi di Dewaruci.

Banyak hambatan yang dihadapi KRI Dewaruci dalam ekspedisi kali ini. Terutama cuaca buruk di tengah laut. Namun, berkat perhitungan yang jitu juru navigasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close